Bagi salah satu pendiri GPSP, Prof Mayling Oey Gardiner, pemberdayaan perempuan di Indonesia sudah menunjukan kemajuan yang signifikan terutama di bidang pendidikan. Apalagi jika dibandingkan dari sejak GPSP berdiri hampir 20 tahun lalu.
“Sampai seberapa jauh mereka telah diberdayakan kalau dibandingkan sejak lahirnya GPSP, kemajuanya sudah cukup banyak terutama di bidang pendidikan,” ujar guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) yang banyak menulis tentang pendidikan dan isu gender ini.
Perempuan pertama Indonesia bergelar doktor di bidang demografi ini juga melihat banyak perempuan yang menempuh pendidikan tinggi. Hal ini, ditambahkan Mayling, karena dukungan kebijakan pemerintah seperti meningkatkan akses bagi masyrakat dalam hal pengadaan fisik bangunan sekolah hingga pelosok.
“Pelan tapi pasti, partisipasi perempuan di bidang pendidikan semakin membaik. Dan hingga saat ini, perempuan telah mendominasi berbagai level pendidikan. Akses dan kesempatan perempuan untuk bersekolah dewasa ini sudah semakin mudah. Tak seperti dulu, ketika perempuan menjadi nomor ke sekian dalam urusan pendidikan,” kata Mayling lagi sambil mengingat ajakan Herawati Diah untuk mendirikan Yayasan GPSP.
Mayling sangat mengidolakan tokoh perempuat hebat Indonesia, salah satunya Herawati Diah. Saking mengidolakan sosok perempuan hebat ini, Mayling tidak dapat menolak ajakan sang idola. Waktu itu, kenang mayling, aktivis perempuan yang terlibat seperti menemukan kesempatan dan network yang memungkinkan mereka terlibat dalam perubahan.