GPSP lahir pada 28 Oktober 1998. Berfokus pada bidang politik meskipun tidak berafiliasi dengan partai politik manapun, dengan menargetkan edukasi politik kepada perempuan agar melek politik dan dapat berpartisipasi aktif. Ide pendirian GPSP – kala itu Gerakan Perempuan Sadar Pemilu – berawal dari ajakan Herawati Diah pada beberapa wartawan senior (Muktiah Mashud, Tuti Kakiailatu, Ani Bertha Simamura, Indu Devi Sartadi, Debra Yatim, Dana Iswara dan Eka Budianta) untuk membuat sebuah gerakan demi memperjuangkan hak-hak dan kebebasan perempuan sebagai warga negara, utamanya di bidang politik. Jelang pemilu 1999, perempuan masih dinomorduakan dalam segala aspek bernegara bahkan kerap didesak sedemikian rupa supaya mengikuti partai pilihan suami.
Seiring perkembangan dan kebutuhan akan legalitas untuk menjadi yayasan, GPSP pun pada November 1999 berubah menjadi Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan. Kesetaraan gender tetap menjadi roh yang diusung GPSP sejak awal oleh para pendiri GPSP. Selain segala bentuk perjuangan gerakan pemberdayaan perempuan yang mulai melebar ke bidang ekonomi, sosial dan budaya selain politik. Para pendiri itu adalah Herawati Diah, Sophie Sarwono, GKR Hemas, Kardinah Soepardjo Roestam, Mayling Oey Gardiner dan Martina Widjaja.
Menjelang dua dekade, GPSP semakin gencar melakukan pemberdayaan kaum perempuan secara intensif dan masif melalui forum diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan dan kampanye. Bidang-bidang baru seperti pencegahan tindak pidana korupsi, pertahanan dan ketahanan bangsa pun dijajaki demi mencapai impian besar yaitu anak perempuan dan perempuan yang semakin berdaya di segala aspek kehidupan. Kedepan, GPSP akan terjun secara aktif mengawal berbagai rancangan undang-undang terkait politik. Selain itu, kemitraan dengan pemerintah, lembaga legislatif dan lembaga masyarakat serta sektor swasta akan terus ditingkatkan sehingga sinergi ini mampu membawa perubahan yang lebih baik.
LOGO GPSP
Logo GPSP berbentuk bulatan denga warna ungu dan didalamnya terdapat gambar perempuan dengn tangan ke atas berwarna hijau yang dilingkari warna putih.
Arti dan Makna Logo
WARNA :
UNGU sebagai warna rahim yang melambangkan GPSP sebagai organisasi perempuan
HIJAU sebagai warna ketentraman
PUTIH sebagai warna kesucian
Warna dasar PUTIH sebagai landasan berpikir Yayasan GPSP
GAMBAR :
LINGKARAN UNGU sebagai rahim atau kodrat perempuan sebagaimana yang selama ini ada dalam wacana umat manusia. Bentuk lingkaran dipilih karena melambangkan keabadian.
WANITA BERWARNA HIJAU dengan tangan menggapai ke atas dari lingkaran rahim (kodrat), melambangkan wanita yang ingin menggapai hak dan harkatnya sebagai warnanegara, namun dengan jalan damai dan tenang.
NUANSA PUTIH MENGELILINGI WARNA HIJAU, menekankan bahwa dalam mencapai tujuan-tujuannya harus dengan jalan, hati dan pikiran yang bearish, baik kepada sesama anggota ataupun masyarakat.